Membagikan informasi dan hiburan terkini untuk pembaca Blognya Nicolas.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Hannibal Barca - Pemimpin Militer Terbaik Sepanjang Sejarah

Agustus 26, 2017 Posted by Nicolas Hamizan No comments
Hannibal Barca adalah salah satu pemimpin militer terbaik di dunia karena kegigihan dalam peperangan. Ia tetap saja menjadi inspirasi dalam dunia militer meski peperangan tersebut sudah terjadi sejak sekitar 2300 tahun yang lalu.

Siapa itu Hannibal?

Hannibal Barca
Hannibal bernama lengkap Hannibal Barca. Ia hidup antara tahun 247 sebelum masehi dan meninggal antara tahun 183 dan 181 sebelum masehi. Ia adalah anak dari Hamilcar Barca, seorang pemimpin pasukan Carthaginian pada Perang Punic Pertama. Ia juga merupakan saudara dari Hasdrubal.



Masa Kecil Hannibal

Hannibal hidup pada era kejayaan kekaisaran romawi. Pada saat itu,Kekaisaran Romawi memperluas daerahnya dari Carthaginian sampai dengan hampir seluruh kekaisaran Yunani pada saat itu. Kekaisaran Yunani pada saat itu meliputi Macedonia sampai dengan Syracuse. 

Hannibal Melewati Alp

Pasukan Hannibal beserta gajah Afrika 
Momen ini adalah salah satu momen terpenting dalam Perang Punic Kedua. Dikarenakan Hannibal dapat memimpin pasukannya melewati Alp menuju ke Roma untuk menyatakan perang. Hannibal memakai gajah Afrika untuk membawa peralatan dan pasukannya. Gajah Afrika saat ini sudah punah namun ukrannya diperkirakan lebih kecil daripada ukuran gajah pada umumnya. Ia harus melewati perjalan yang sangat jauh, maka dari itu misi ini sangat kecil kemungkinan untuk berhasil. Hannibal beserta pasukannya harus melewati Provinsi Nostra, Cisalpine Gaul, Hispania, dan Italia. Dalam era modern, Hannibal harus melewati Prancis, Spanyol, Swiss, Portugal, Italia, dan lain sebagainya. Hannibal berhasil sampai di Italia. Ini adalah pencapaian terbesar dalam hidup Hannibal. Ia membawa pasukan sebanyak 94000 pasukan, namun yang sampai di Italia tersisa sebanyak 30000 sampai dengan 40000 pasukan.

Hannibal Memasuki Medan Perang

Hannibal pergi dari Carthaginian dan tinggal di Italia. Selama beberapa tahun di Italia, ia sudah banyak menimbulkan masalah bagi Kekaisaran Romawi atas kecerdasan strateginya.Ia terbukti sangat cerdas karena dapat memprediksi kelemahan dan kelebihan musuh dan menyusun strategi secara tepat. Hal itu ternyata mampu memenangkan perang Trebia, Sungai Trasimine, dan Cannae. Ia berhasil mendapat beberapa bantuan dan aliansi dari Roma. Tetapi, aliansi yang didapat oleh Hannibal ternyata tidak dapat mengalahkan kekaisaran Romawi, yang pada saat itu tengah berada pada puncak kejayaannya.

Perang Trebia

Sungai Trebia
Perang Trebia adalah perang antara Pasukan Carthaginian dengan Kekaisaran Romawi. Pasukan Carthaginian dipimpin oleh Hannibal dan Kekaisaran Romawi dipimpin oleh Tiberius Sempronius Longus.Perang ini dimenangkan oleh Pasukan Carthaginian dikarenakan kelihaian dari Hannibal dalam menyusun strategi perang yang tidak dapat diprediksi oleh pasukan musuh. Perang Trebia terjadi di Provinsi Piacenza, tepatnya di pinggir Sungai Trebia. Perang ini mengakibatkan Kekaisaran Romawi kehilangan sekitar 26000 sampai dengan 32000 pasukan dari keseluruhan pasukan berjumlah 42000 pasukan, sedangkan pasukan Carthaginian kehilangan sekitar 4000 sampai dengan 5000 pasukan dari keseluruhan pasukan berjumlah 40000 pasukan.

Perang Sungai Trasimeno

Sungai Trasimeno, Italia
Kali ini perang ini terjadi di Sungai Trasimeno di Italia. Hannibal lagi-lagi memakai strategi yang sangat inovatif. Strategi ini yang dipakai oleh Hannibal bernama "Tuning Movement". Hannibal lah yang disebut-sebut sebagai penemu strategi ini. Strategi ini dipakai oleh pasukan militer sampai saat ini. Strategi ini untuk menghancurkan/memisahkan antara pasukan bertahan dan menyerang,menyebabkan pasukan menyerang tidak dapat bertahan dan sebaliknya. Pasukan Kekaisaran Romawi dipimpin oleh Gauis Flaminius. Pasukan Carthaginian berjumlah 55000 orang dan meninggal sekitar 1500 sampai dengan 4000 pasukan, sedangkan pasukan Kekaisaran Romawi berjumlah sekitar 30000 orang dan pasukan yang meninggal sekitar 15000 orang dan 15000 orang berhasil ditangkap.

Perang Cannae

Perang ini adalah kekalahan terburuk yang pernah dialami oleh Kekaisaran Romawi. Pada saat itu, Pasukan Carthaginian hanya berjumlah sekitar 50000 pasukan dan Kekaisaran Romawi berjumlah sekitar 2 kali lipat dari Pasukan Carthaginian. Perang ini dimenangkan oleh Pasukan Carthaginian dibawah pimpinan Hannibal. Pasukan Kekaisaran Romawi kehilangan sekitar 50000 sampai dengan 75000 pasukan, sedangka pasukan Carthaginian kehilangan sekitar 5000 sampai dengan 6000 pasukan saja.

Kekalahan Hannibal

Setelah menang 3 perang melawan Kekaisaran Romawi, Hannibal dipaksa untuk mengatasi invasi dari Afrika Utara yang dipimpin oleh Scipio Africanus Massinissa. Perang ini berlokasi di Zama, sekarang berada di sekitar negara Tunisia. Ini adalah perang terakhir sekaligus menandai akhir dari Perang Punic Kedua. Perang ini dimenangkan oleh Kerajaan Numidia, sekarang daerahnya meliputi Algeria, Tunisia, dan Libya. Kerajaan ini didukung pasukan dari Kekaisaran Romawi. Pasukan yang dipimpin oleh Hannibal kehilangan sekitar 30000 sampai dengan 40000 pasukan dari 40000 pasukan, sedangkan pasukan Scipio hanya kehilangan sekitar 4000 sampai dengan 5000 pasukan dari keseluruhan pasukan berjumlah 35000 pasukan.

Masa Akhir Hannibal

Setelah kalah pada perang melawan Scipio, Ia kemudian menjadi seorang hakim yang cukup sukses. Ia bahkan ingin lagi mengumpulkan pasukan Carthaginian tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan. Maka,ia menjadi penasehat bagi Antiochus III dalam perangnya melawan Kekaisaran Romawi. Kekaisaran Romawi memenangkan perang dalam Perang Magnesia di Magnesia, sekarang dekat Izmir di negara Turki. Ia kemudian hidup berpindah-pindah setelah itu. Ia pernah tinggal di Kerajaan Armenia dan masih banyak lagi. Perjalanannya berakhir setelah dikhianati oleh Kekaisaran Romawi dan bunuh diri.

Kesimpulan

Theodore Ayrault Dodge
Hannibal adalah seorang pemimpin yang sangat dihormati dan ditakuti pada eranya. Bahkan sampai sekarang, Hannibal tetap saja dihormati karena dapat menciptakan strategi yang belum ada. Seorang Sejarahwan Militer, Theodore Ayrault Dodge mengatakan Hannibal adalah bapak strategi dikarenakan kelihaiannya tersebut. Ia bisa disetarakan dengan pemimpin yang terkenal, seperti Julius Caesar, Alexander The Great, dan Napoleon Bonaparte.












Sumber:
Wikipedia
Realm Of History
Ancient Origins
Wikimedia

0 komentar:

Posting Komentar